ekonomi dimasa pandemi

Dengan munculnya Covid-19 pemerintah Indonesia mulai menegaskan bahwa masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah upaya untuk menghindari meningkatnya penyebaran Covid-19. Berbeda dengan negara lain yang melakukan lockdown, pemerintah Indonesia dengan kebijakan social distancing dan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar diharapkan dapat mengurangi dampak krisis ekonomi. Namun meskipun begitu kebijakan ini mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi masyarakat di Indonesia dengan dibatasinya ruang gerak masyarakat, belum lagi banyaknya karyawan yang harus dirumahkan bahkan
hingga diberhentikan dalam pekerjaannya oleh perusahaan-perusahaan dengan alasan untuk menutup kerugian yang terus membesar.

Pandemi COVID-19 juga menimbulkan dampak yang mengerikan terhadap investasi yang membuat masyarakat akan memilih untuk sangat hati-hati dalam membeli barang bahkan untuk melakukan investasi. Pandemi ini juga sangat mempengaruhi proyeksi pasar. Investor dapat cenderung untuk tidak berinvestasi dikarenakan berubahnya asumsi pasar
dan tidak jelasnya supply chain.

Pandemi COVID-19 juga direspons dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh G20 dengan tema Realizing The Opportunity of The 21st Century yang dilaksanakan di Arab Saudi. Perkembangan teknologi
yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital adalah yang melatarbelakangi kegiatan ini.

LANGKAH PEMERINTAH
Menurut Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, triwulan III menjadi momentum bangkitnya perekonomian Indonesia, agar tak tergelincir ke jurang resesi. Sejumlah pakar ekonomi pun berpendapat,pembukaan aktivitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19 mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Mengingat hal tersebut, pemerintah mengambil langkah cepat dengan menyiapkan lima langkah agar
perekonomian nasional kembali positif. 

Pertama, Melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat pandemi covid-19.
Kedua, Pemerintah membentu komite penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Ketiga, pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah dan menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali.
Keempat, Pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar roda ekonomi.
Kelima, Pemerintah melakukan pinjaman modal kerja untuk koperasi.

Daftar pustaka:

Jurnal Bismak Vol.1 No.1 Maret,Rayo,Bernard,SVD. 2007. Teori sosiologi modern.jakarta:prestasi pustaka.

Azimah,Rizki Nor,Ismi Nurkhasanah,Rizky Pratama,Zulfanissa Azizah,Wahyu Febriantoro(Jurnal Kesejahteraan Sosial)Vol.9 No.1 Juni 2020.

JIMESHA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Syariah vol.1 No.1 Maret 2021.

RESIPROKAL : Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual.

SALAM : Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

latihan Microsoft word