Dampak KDRT Bagi Seorang Anak

Disusun oleh : Puteri Arista
NIM : 182121268

Dampak KDRT Bagi Seorang Anak

Kekerasan dalam rumah tangga (disingkat KDRT) adalah tindakan yang dilakukan didalam rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang termaktub dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya KDRT adalah perselingkuhan,masalah ekonomi,budaya patriarki,campur tangan pihak ketiga,dan perbedaan prinsip.

Dampak kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi terhadap istri adalah seorang istri akan mengalami sakit fisik, tekanan mental, menurunnya rasa percaya diri dan harga diri, dan mengalami stres pasca trauma. Dampak yang terjadi di pekerjaan istri adalah pekerjaan akan terganggu,dan kinerja menjadi buruk.

Ketika kdrt  terjadi di depan anak maka kdrt akan menjadi trauma untuk mental anak dapat mengakibatkan kehidupan ajak akan di bimbing dengan kekerasan, peluang terjadinya perilaku yang kejam pada anak-anak akan lebih tinggi, anak dapat mengalami depresi, dan anak berpotensi untuk melakukan kekerasan pada pasangannya apabila telah menikah karna anak mengimikasi perilaku dan cara memperlakukan orang lain sebagaimana yang dilakukan oleh orang tua nya.

Pencegahan Kekerasan Dalam Lingkup Rumah Tangga

Dari paparan di atas, diketahui bahwa terdapat dampak yang besar akibat kekerasan dalam rumah tangga tentu dapat diminimalisir dengan berbagai upaya pencegahan terjadinya kekerasan itu sendiri, karena tentu mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah kiat mencegah terjadinya KDRT :

2. Mengamalkan ajaran agama.
Semua agama memiliki tujuan yang baik, tidak ada satupun agama yang mengajarkan untuk melakukan kekerasan, sehingga ketika agama menjadi pondasi dalam sebuah keluarga maka akan terhindar dari KDRT.

2. Komunikasi. 
Komunikasi dalam keluarga harus dibangun dengan baik setiap harinya, yang dapat dimulai dari hal yang sepele seperti berpamitan. Dalam komunikasi yang baik terdapat keterbukaan satu sama lain yang menyebabkan munculnya rasa saling memahami dan saling percaya yang dapat menjadi pondasi dalam penyelesaian masalah.

3.Pendidikan sejak dini. 
Anak diajarkan untuk tidak memukul, tidak berkata kasar, hingga bagaimana mengatasi rasa marah. Pendidikan sejak dini diharapkan dapat membentuk karakter anak yang akan dibawa dan diaplikasikan hingga dewasa.

4.Mediasi. 
Jika terdapat permasalahan yang serius hingga tidak dapat ditangani, sebaiknya meminta mediasi kepada pihak ketiga yang dipercaya oleh kedua belah pihak.
Penyuluhan tentang KDRT. Pemerintah mempunyai produk hukum positif berupa Undang-undang penghapusan KDRT yang dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas sehingga masyarakat dapat lebih memahami dampak dan kiat terhindar dari KDRT.


REFERENSI
1. Sarkar, N.N. 2008. The Impact of Intimate Partner Violence on Women’s Reproductive Health And Pregnancy Outcome. Journal of Obstetrics and Gynaecology. 23 (3) : 266-271 DOI: 10.1080/01443610802042415.
2.artikel.kantorhukum-lhs.com/kdrt-kekerasan-dalam-rumah-tangga/
3.jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/view/62

Komentar

Postingan populer dari blog ini

latihan Microsoft word